Sinar gama (seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani
gamma, γ) adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang
diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya
seperti penghancuran elektron-positron. Sinar gama membentuk spektrum
elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka seringkali didefinisikan bermulai dari
energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipun radiasi elektromagnetik dari sekitar
10 keV sampai beberapa ratus keV juga dapat menunjuk kepada sinar X keras.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan fisikal antara sinar gama dan
sinar X dari energi yang sama -- mereka adalah dua nama untuk radiasi
elektromagnetik yang sama, sama seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah
dua nama untuk cahaya tampak. Namun, gama dibedakan dengan sinar X oleh asal
mereka. Sinar gama adalah istilah untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi
yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. Karena
beberapa transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari
beberapa transisi nuklir, ada penindihan antara apa yang kita sebut sinar gama
energi rendah dan sinar-X energi tinggi.
Sinar gama merupakan sebuah bentuk radiasi
mengionisasi; mereka lebih menembus dari radiasi alfa atau beta (keduanya bukan
radiasi elektromagnetik), tapi kurang mengionisasi. Perlindungan untuk sinar γ
membutuhkan banyak massa. Bahan yang digunakan untuk perisai harus
diperhitungkan bahwa sinar gama diserap lebih banyak oleh bahan dengan nomor
atom tinggi dan kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi sinar gama, makin
tebal perisai yang dibutuhkan. Bahan untuk menahan sinar gama biasanya
diilustrasikan dengan ketebalan yang dibutuhkan untuk mengurangi intensitas
dari sinar gama setengahnya. Misalnya, sinar gama yang membutuhkan 1 cm (0,4
inci) "lead" untuk mengurangi intensitasnya sebesar 50% juga akan
mengurangi setengah intensitasnya dengan konkrit 6 cm (2,4 inci) atau debut paketan
9 cm (3,6 inci). Sinar gama dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan
jumlah kematian terbesar dalam penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang
nuklir. Sebuah perlindungan fallout yang efektif akan mengurangi terkenanya
manusia 1000 kali. Sinar gama memang kurang mengionisasi dari sinar alfa atau
beta. Namun, mengurangi bahaya terhadap manusia membutuhkan perlindungan yang
lebih tebal. Mereka menghasilkan kerusakan yang mirip dengan yang disebabkan
oleh sinar-X, seperti terbakar, kanker, dan mutasi genetika.
Dalam hal ionisasi, radiasi gama berinteraksi dengan
bahan melalui tiga proses utama: efek fotoelektrik, penyebaran Compton, dan
produksi pasangan.
Karena daya tembusnya yang begitu tinggi, sinar gamma
mampu menembus berbagai jenis bahan, termasuk jaringan tubuh manusia. Material
yang memiliki densitas tinggi seperti timbal sering digunakan sebagai shielding
untuk memperlambat atau menghentikan foton gamma yang memancar.
Untuk mengetahui secara mendalam tentang sinar gamma
tentu perlu diketahui macam interaksi yang terjadi pada sinar gamma terhadap
materi yakni,
· Efek
Fotolistrik
· Efek
Compton
· Produksi
pasangan
Daya tembus dari foton gamma memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan
manusia, dikarenakan ketika sinar gamma menembus beberapa bahan, sinar gamma
tidak akan membuatnya menjadi radioaktif. Sejauh ini ada tiga radionuklida
pemanacar gamma yang paling sering digunakan yakni cobalt-60, cesium-137 dan
technetium-99m.
Cesium -137 bermanfaat digunakan dalam perawatan
kanker, mengukur dan mengontrol aliran fluida pada beberapa proses industri,
menyelidiki subterranean strata pada oil wells, dan memastikan level pengisian
yang tepat untuk paket makanan, obat – obatan dan produk yang lain.
Pada Cobalt-60 bermanfaat untuk: sterilisasi peralatan
medis di rumah sakit, pasteurize beberapa makanan dan rempah, sebagai terapi
kanker, mengukur ketebalan logam dalam stell mills.Sedangkan Tc-99m adalah
isotop radioaktif yang paling banyak digunakan secara luas untuk studi diagnosa
sebagai radiofarmaka. (Technetium-99m memiliki waktu paru yang lebih singkat).
Radiofarmaka ini digunakan untuk mendiagnosa otak,
tulang, hati dan juga mampu menghasilkan pencitraan yang dapat digunakan untuk
mendiagnosa aliran darah pasien.
Sebagian besar manusia terpapar gamma secara alamiah
yang terjadi pada beberapa radionuklida tertentu seperti potassium-40 yang
dapat ditemukan pada tanah dan air, dan juga daging serta makanan yang memiliki
kadar potassium tinggi seperti pisang. Radium juga merupakan sumber dari
paparan radiasi gamma. Namun, bagaimanapun juga, peningkatan penggunaan
terhadap instrumentasi kedokteran nuklir (seperti untuk diagnosa tulang,
thyroid, dan lung scans) juga turut memberikan andil terhadap proporsi
peningkatan paparan pada banyak orang. Kebanyakan paparan yang terjadi pada
sinar gamma merupakan jenis paparan eksternal. Sinar gamma ( dan juga sinar X )
sebagaimana diketahui sebelumnya- mudah untuk melintasi jarak yang besar di
dalam udara dan mampu menembus jaringan tubuh hingga beberapa sentimeter.
Sebagian besar dari sinar gamma tersebut memiliki energi yang cukup untuk
menembus tubuh manusia, dan memapar semua organ yang ada di dalam tubuh
tersebut. Sehingga dalam kasus sinar gamma, baik paparan eksternal dan internal
menjadi perhatian utama dalam proteksi dan keselamatan radiasi. Ini dikarenakan
sinar gamma mampu melintas dengan jarak yang lebih jauh ketimbang partikel alfa
dan beta serta memiliki cukup energi untuk melintasi keseluruhan tubuh,
sehingga berpotensial untuk memapar semua organ tubuh. Sejumlah besar dari
radiasi gamma secara besar – besaran mampu melewati tubuh tanpa berinteraksi
dengan jaringan. Ini dikarenakan pada tingkat atomik, tubuh sebagian besar
terdiri dari ruangan kosong sedangkan sinar gamma memiliki ukuran yang lebih
kecil dari ruang – ruang tersebut. Berbeda dengan partikel alfa dan beta yang
ketika berada di dalam tubuh akan melepaskan semua energi yang mereka miliki
dengan menubruk jaringan dan menyebabkan kerusakan pada jaringan tersebut.
Sinar gamma bisa mengionisasi jaringan secara langsung atau menyebabkan yang
disebut dengan “secondary ionizations.” yakni ionisasi yang disebabkan ketika
energi dari sinar gamma ditransfer ke partikel atomik seperti elektron (
identik dengan partikel beta) yang kemudian partikel berenergi tersebut
akan berinteraksi dengan jaringan untuk membentuk ion, inilah yang disebut
secondary ionizations
Neutron dan proton yang menyusun inti atom, terlihat
seperti halnya partikel-partikel lain, diatur oleh beberapa interaksi. Gaya
nuklir kuat, yang tidak teramati pada skala makroskopik, merupakan gaya terkuat
pada skala subatomik. Hukum Coulomb atau gaya elektrostatik juga mempunyai
peranan yang berarti pada ukuran ini. Gaya nuklir lemah sedikit berpengaruh
pada interaksi ini. Gaya gravitasi tidak berpengaruh pada proses nuklir.
Interaksi gaya-gaya ini pada inti atom terjadi dengan
kompleksitas yang tinggi. Ada sifat yang dimiliki susunan partikel didalam inti
atom, jika mereka sedikit saja bergeser dari posisinya, mereka dapat jatuh ke
susunan energi yang lebih rendah. Mungkin bisa sedikit digambarkan dengan
menara pasir yang kita buat di pantai: ketika gesekan yang terjadi antar pasir
mampu menopang ketinggian menara, sebuah gangguan yang berasal dari luar dapat
melepaskan gaya gravitasi dan membuat tower itu runtuh. Keruntuhan menara
(peluruhan) membutuhkan energi aktivasi tertentu. Pada kasus menara pasir,
energi ini datang dari luar sistem, bisa dalam bentuk ditendang atau digeser
tangan. Pada kasus peluruhan inti atom, energi aktivasi sudah tersedia dari
dalam. Partikel mekanika kuantum tidak pernah dalam keadaan diam, mereka terus
bergerak secara acak. Gerakan teratur pada partikel ini dapat membuat inti
seketika tidak stabil. Hasil perubahan akan mempengaruhi susunan inti atom;
sehingga hal ini termasuk dalam reaksi nuklir, berlawanan dengan reaksi kimia
yang hanya melibatkan perubahan susunan elektron diluar inti atom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar