Menjajaki struktur dalam atom, molekul,
dan zat padat memerlukan peran sinar-X. Energi dan panjang gelombang cahaya
sinar-X sangat sesuai untuk mengamati sifat spin elektronik, rincian kimia, dan
interaksi, di mana tidak ada jenis cahaya lain dapat mencapainya. Untuk alasan
ini, ada banyak kepentingan dalam mengembangkan laser sinar-X (X-ray laser).
Sementara kita telah berhasil mengubah beberapa akselerator partikel menjadi
laser elektron bebas X-ray (free electron X-ray laser), perangkat laser
sinar-x portabel akan membuat pencitraan canggih jauh lebih mudah didekati.
Sekarang, para peneliti telah
mengembangkan perangkat yang berawal dari laser inframerah dan mengubahnya
menjadi sinar dengan intensitas foton lebih tinggi. Perangkat baru ini tidak
sama dengan laser, dimana memancarkan seluruh spektrum yang luas dari panjang
gelombang. Namun, cahaya yang dihasilkan adalah koheren, dan yang paling
penting, ia meluas menjadi sinar-X tanpa memerlukan akselerator partikel.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam makalah
yang diterbitkan oleh majalah Science edisi Mei 2012
yang ditulis oleh Tenio Popmintchev dkk. Dalam makalah itu pulsa pendek dari
laser inframerah diarahkan ke atom gas yang berada dalam tekanan tinggi.
Interaksi yang kompleks antara foton inframerah dan elektron dalam atom-atom
yang menghasilkan spektrum yang luas dari cahaya, mulai dari ultraviolet hingga
sinar-X. Cahaya yang dipancarkan adalah koheren, yang berarti foton merambat
bersama-sama secara berkorelasi, dalam bentuk pulsa sangat singkat dari cahaya
dengan intensitas tinggi.
Para peneliti menggunakan teknik dikenal
sebagai pembangkitan harmonik tingkat tinggi (High-Harmonic Generation/HHG).
Kondisi ini serupa dengan cicitan nyaring dari dawai dalam sebuah alat musik
yang terkadang menyertai nada yang lebih rendah. Perbedaannya adalah bahwa
sementara alat musik dapat menghasilkan lusinan nada harmonik, HHG oleh tekanan
gas dapat membuat ribuan harmonik, dan “nada” adalah frekuensi cahaya. Bahkan,
frekuensi begitu banyak dibuat dalam percobaan ini bahwa mereka muncul menjadi
kontinum bukan “nada” individual yang tajam. Dalam hal ini penulis menyebutnya
sebagai sebuah supercontinuum.
HHG adalah reaksi umum dari atom saat
terkena sinar laser ultracepat (ultrafast laser). Sementara cahaya
inframerah tidak cukup energik untuk mengionisasi atom, medan listrik yang
terkait dengan pulsa pendek cahaya memicu elektron bolak-balik. Saat elektron
tenang, foton baru dipancarkan. Selain itu, elektron berinteraksi langsung
dengan aspek gelombang dari cahaya, sesuatu yang dikenal sebagai gerak bergetar
(quiver motion).
Untuk membuat sinar-X cahaya dengan
memanfaatkan HHG, para peneliti menggunakan pulsa dalam satuan femtosecond (10
pangkat minus 15 detik) dari laser inframerah, diarahkan ke sebuah wadah gas
(helium, neon, argon, atau nitrogen). Wadah sendiri adalah Waveguide,
ruang dengan bentuk, dimensi, dan sifat listrik yang membentuk perilaku dari
gelombang cahaya. Geometri Waveguide dan tekanan tinggi dalam gas bersama-sama
menimbulkan HHG itu. Dalam hal ini, para peneliti menemukan tekanan yang
optimal helium sekitar 35 atm; di atas itu, interaksi atom-atom interaksi
memutus koherensi dari cahaya sinar-X yang dipancarkan.
Dalam makalah di majalah Science ini,
para penulis menunjukkan bahwa cahaya sinar-X yang dihasilkan ini sebenarnya
koheren. Mereka juga sekaligus menyoroti bagaimana temuan fisika skala waktu
pendek ini bisa diwujudkan dalam praktik. Mereka juga membahas kesulitan
membandingkan hasil eksperimen mereka untuk beberapa aspek dari model teoritis untuk
perilaku semacam ini. mereka juga berharap perangkat keras mereka bekerja akan
meningkatkan model yang ada, karena ini adalah langkah kunci untuk membangun
laser sinar-x yang bahkan lebih energik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar